TASLAB NEWS, ASAHAN- Warga Desa Pematang Sei Baru, Kecamatan
Tanjungbalai, Asahan mengharapkan adanya perhatian dari Bupati Asahan untuk
memperbaiki jalan ke desa mereka. Setiap hari warga harus melintasi jalan
berlumpur.
![]() |
Warga melintasi jalan yang rusak |
Kepada wartawan, warga Desa Sei Pematang Baru, Kecamatan
Tanjungbalai, Kabupaten Asahan mengaku mereka sangat mengharapkan pembangunan
jalan ke desa mereka. Pasalnya jalan ini hampir tidak bisa dilewati masyarakat
terutama saat musim hujan.
Warga melintasi jalan yang berlumpur di desa Pematang Sei
Baru Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan.
“Pak Bupati Asahan tolong buka matamu, Jalan ini setiap harinya dilewati oleh truk cold diesel
bermuatan sawit. Kalau sudah hujan susah dilewati warga,“ kata Ilham Anugerah
tokoh pemuda setempat, melalui pesan aplikasi singkat yang dikirim kepada
wartawan, Minggu (21/1).
Ia pun mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Asahan untuk
peduli dan ambil bagian dalam pembangunan khususnya infrastruktur jalan yang
ada di daerahnya. Sehingga kesan pembangunan minim di derah terpinggirkan
khususnya Kecamatan Tanjungbalai yang masih menjadi bagian dari wilayah
Kabupaten Asahan ini dapat ditepis.
“Kami masih bagian dari warga masyarakat Kabupaten Asahan,
mohonlah kiranya diperhatikan warganya dan kepada pemerintah untuk meratakan
pembangunan terutama infrastruktur sampai desa,” ujarnya.
Sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Pemkab Asahan menerapkan pola pembangunan dengan sistim
12 – 13. Artinya pola pembangunan dibagi dalam infrastruktur (13 kecamatan) dan
non infrastruktur (12 kecamatan).
Sesuai dengan RPJMD, adapun pembangunan infrastruktur pada
tahun 2018 difokuskan yaitu di Kecamatan Sei Kepayang, Sei Kepayang Barat, Sei
Kepayang Timur, Kecamatan Tanjungbalai, Kecamatan Air Joman, Kecamatan Simpang
Empat, Kecamatan Sei Dadap, Pulau Rakyat, Rahuning, Aek Kuasan, Aek Songaongan,
Setia Janji dan Kecamatan Teluk Dalam.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi kabupaten Asahan
Rahmad Hidayat Siregar menjelaskan, Pemerintah dalam menuntaskan pola
pembangunan menerapkan sistim yang dibagi dalam dua kelompok sehingga
pembangunan dapat merata. "Hal itu sesuai dengan janji Bupati Asahan untuk
pemerataan pembangunan di 25 kecamatan. Jadi jika ada masyarakat yang belum
daerahnya dibangun infrastruktur tahun 2018 akan merasakan
pembangunannya," ujarnya. (per/syaf)