Bayi Asal Batubara Ini Butuh Uluran Tangan Dermawan, Rumah dan Tanah Sudah Terjual untuk Biaya Perobatanya

TASLAB NEWS, BATUBARA- Salwa Nurhajizah (2 bulan) anak kelima dari pasangan Irwan (41) dan Nur Aidah (39) warga Desa Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara membutuhkan uluran tangan para dermawan.

Bayi asal Batubara yang alami penyempitan jantung.
Bayi asal Batubara yang alami penyempitan jantung.


Bayi perempuan ini menderita penyakit penyempitan jantung dan saat ini dirawat di rumah sakit RS Bunda Thamrin Medan. 

Untuk membiayai perobatan bayi malang itu Irwan terpaksa menjual tanah dan rumahnya.

Salwa yang lahir pada awal Desember 2017 lalu. Dilahirkan ibunya melalui operasi sesar di RS Bhayangkara Tebing Tinggi. Pada saat Salwa lahir, beratnya hanya 2,5 kilogram.

"Pas melahirkan Salwa, saya operasi sesar dan pas lahir tidak ada gejala penyakit apa-apa. Usai lahir kami pun membawa Salwa pulang ke ke rumah," ucap Nur Aidah di RS Bunda Thamrin, Sabtu (10/2).

Nur Aidah bercerita bahwa pada umur satu bulan lebih Salwa di Akikah dan di Khitan. Tidak berapa lama setelah itu, putrinya diserang batuk.

"Keesokan harinya, Salwa minum susu formula. Sebelumnya kan dia minum ASI. Setelah minum susu Formula itu, kami letak di ayunan tiba-tiba kejang. Badannya membiru. Kami pun langsung panik dan membawanya ke Puskesmas," ucapnya.

Penyakit Salwa tidak kunjung baik, Pada 18 Januari 2018, keluarganya membawa Salwa ke RS Inalum yang berada di Tanjung Gading, Batubara. "Disana tidak ada alat. Kemudian kami bawa ke RS Dr. Kumpulan Pane dan menginap satu malam," ucapnya.

Saat berada di RS Inalum, Salwa tidak ditempatkan di ruangan bayi, tapi di bangsal.

"Setelah satu hari disitu, kami mau dirujuk ke empat rumah sakit pilihannya. Namun, 4 jam lebih kami menunggu rujukan kemana. Kami tanya ke rumah sakit, kemana akan diberangkatkan, rumah sakit tidak meresponnya," ujar Nur Aidah.

Kemudian pada 19 Januari 2018, pihak keluarga membawa Salwa ke RS Bunda Thamrin yang berada di Medan. 

"Karena ada kenalan kami menyarankan ke RS Bunda Thamrin. Terus diurus barulah kami berangkat kemari. Disini langsung ditangani, nggak ada kumat kumat lagi. Nggak ada kejang lagi. Dua hari di sini baru keluar hasil diagnosanya itu," ungkap Nur Aidah.

Namun, saat Salwa di rawat di RS Bunda Thamrin, pihak keluarga terdaftar sebagai pasien umum. Dimana, semua biaya ditanggung oleh mereka.

"Semua-semua sudah kami jual untuk biaya Salwa. Karena kami tidak punya BPJS. Kami berharap ada lah dermawan yang membatu kami," pinta kedua orang tua Salwa. 

Menurut Nur saat ini mereka membutuhkam dana yang cukup besar untuk biaya operasi anaknya. ( syaf/int)

Subscribe to receive free email updates: