TASLAB NEWS, BATUBARA-Seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di Puskesmas Labuhan Ruku, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara Edison Manurung (49) meringkuk di balik jeruji karena mencabuli anak tirinya, MA (7).
Edison Manurung PNS di Puskesmas Labuhanruku Batubara saat berada di sel tahanan Polres Batubara.
|
Informasi diperoleh, Jumat (19/1), kasus cabul ini terungkap ke publik setelah ibu kandung MA berinisial RL (43) melaporkan Edison ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Batubara, Senin (15/1) lalu. Dalam laporannya, RL mengaku bahwa anak perempuannya, MA telah dicabuli Edison.
Kasat Reskrim Polres Batubara AKP Zulfikar SH melalui Kanit PPA, Bripka Dian Novita mengatakan, bahwa Edison mengakui segala perbuatannya dan telah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di sel sementara Reskrim Polres Batubara.
“Tersangka dikenakan Pasal 76 e nomor 35 tahun 2014 UU tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara,”sebut Dian Novita.
Sementara RL ibu kandung korban mengatakan, semenjak dinikahi Edison, anak perempuannya (MA) dititipkan dengan ke tetangga sebelah rumahnya.
“Padahal kalau saya jualan, Mawar selalu kutitip sama tetangga sebelah rumah,”ujar RL yang mengaku sebelumnya sudah curiga dengan kegenitan pria yang sudah setahun menikahinya.
“Sudahlah tak ada ampun lagi sama suami badau itu, cerailah kutuntut, biarlah menjanda sampai mati dari pada punya lakik pemakan anak sendiri,” keluh RL.
Sementara itu, Edison mengaku khilaf. “Aku khilaf, nafsuku tak dapat kubendung, tapi yang kulakukan hanya sampai mengisap itunya saja, nggak ada yang lain,”ujar Edison dengan raut wajah penuh penyesalan.
Diceritakannya, aksi bejatnya itu dilakoninya saat menjemput MA dari kediaman tetangganya. Seperti biasa, MA selalu dititip ibunya kalau pergi berjualan ke pasar.
“Saya jemput dari rumah tetangga sebelah rumah dengan alasan kalau ibu kandungnya sudah di rumah. Setiba di rumah, MA saya bawa ke kamar mandi dan mencabulinya,” terang Edison.
Tak puas sampai di situ saja, Edison kembali mencabuli MA di kamar tidurnya.
“Saya tidak sampai memasukkannya,” katanya lagi. (syaf)