TASLAB NEWS, RANTAU- Masih ingat kasus almarhum Sisa Lestari
(19) mahasiswi Universitas Labuhanbatu yang juga guru honor di SD Negeri
Londut yang diduga diperkosa lalu
di bunuh di kebun sawit. Ternyata pelakunya merupakan kekasihnya sendiri HW. Motif
pembunuhan dan pemerkosaan mahasiswi Unisla itu ternyata karena tersangka kesal
tidak diberi uang oleh korban. Terungkapnya kasus ini setelah pelaku
menyerahkan diri ke Polres Labuhanbatu.
Tersangka dan korban |
Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang menjelaskan, dari
barang bukti yang ditemukan di TKP, jam tangan, sendal dan sepedamotor
dicurigai bahwa pelaku merupakan orang dekat korban. Ternyata kecurigaan itu
terbukti bahwa pelakunya tak lain adalah pacar korban sendiri.
Menurut AKBP Frido Situmorang, sesuai keterangan tersangka, sebelum
peristiwa itu terjadi, pelaku dan korban sempat menjalin komunikasi. Saat itu,
korban baru pulang mengajar dan kuliah. Seperti biasa, korban selalu lewat dari
jalan pintas saat hendak mau pulang ke rumah.
Dari kebiasaan itu, pelaku menunggu korban di daerah kebun
warga Afdeling 4, Desa Londut, Labuhanbatu Utara. Setelah bertemu keduanya
bertemu, mereka sempat mengobrol.
“Pengakuan pelaku, sebelum membunuh, mereka sempat
ngobrol-ngobrol layaknya sepasang kekasih. Lalu melakukan hubungan suami istri,”
kata Kapolres.
Namun, setelah begituan, pelaku meminjam uang kepada korban.
Namun tidak diberi korban. Nah, saat itu, pelaku kalap. Pelaku kemudian marah
lalu mencekiknya.
Korban pun berusaha minta tolong dengan menjerit. Namun,
pelaku semakin ganas dan mengencangkan cekikan di leher korban hingga
membunuhnya.
"Saat permintaan tersangka tidak terpenuhi, tersangka
lantas mencekik dan membunuh korban," kata Kapolres, Rabu (14/2).
BACA BERITA TERKAIT:
http://taslabnet.blogspot.co.id/2018/02/ucapan-terakhir-mahasiswi-univa.html
http://taslabnet.blogspot.co.id/2018/02/mahasiswi-universitas-labuhanbatu.html
Sementara itu, tersangka HW kepada wartawan mengaku
menyesali perbuatannya. Karena merasa bersalah, HW memutuskan untuk menyerahkan
diri ke polisi.
"Saya menyesal. Saya merasa bersalah kepada keluarga
saya, makanya saya menyerahkan diri ke Polisi," kata HW lalu menundukkan
kepalanya.
Sebelumnya, Mahasiswi Universitas Islam Labuhanbatu (Unisla)
Labura, SL (19) ditemukan tewas mengenaskan di kebun sawit Afdeling IV, Desa
Londut, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Kamis
(8/2) lalu.
Warga Dusun V, Desa Mekar Marjanji, Kecamatan Aek
Songsongan, Kabupaten Asahan ini diduga korban pembunuhan. Sebab, pada tubuh
korban ditemukan sejumlah luka akibat tindak kekerasan. Di antaranya, luka di
kepala, darah keluar dari telinga dan hidung.
Saat ditemukan, kondisi pakaian bawah korban juga dalam
keadaan terlepas.
Informasi dihimpun wartawan, saat itu keluarga korban
mendapat informasi bahwa korban belum pulang dari tempat kuliahnya.
Selanjutnya pihak keluarga bersama masyarakat melakukan
pencarian di sekitar jalan yang sering dilalui korban saat akan bekerja dan
kuliah.
Tepat di areal perkebunan kelapa sawit di Dusun X, Afdeling
IV, Dusun Londut, Kualuh Hulu Kabupaten Labura, korban ditemukan dalam kondisi
mengenaskan.
Selanjutnya warga melaporkan hal tersebut ke Polsek Kualuh
Hulu. Tak lama kemudian, Kapolsek dan sejumlah personel mendatangi dan
melakukan olah TKP.
Kapolsek Kualuh Hulu AKP Romson Sihombing membenarkan
penemuan korban. Dari TKP, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti. Di
antaranya satu unit HP Nokia warna silver dan sebuah tas warna hitam.
"Korban diduga meninggal akibat kekerasan," kata
Kapolsek Kualuh Hulu AKP Romson Sihombing, Jumat (9/2) melalui selulernya.
Kapolsek mengatakan, korban yang berdomisili di Asahan itu,
saat kejadian ditengarai menuju rumah abangnya di Londut, Labura.
Ketika ditanya indikasi pemerkosaan terhadap korban,
Kapolsek mengaku ada indikasi ke hal itu.
"Ada
indikasi seperti itu. Tapi kita lihat saja nanti hasil otopsinya," jelas
dia.
Sementara pengurus Yayasan Universitas Islam Labuhanbatu
(Unisla) Ismail, membenarkan bahwa SL adalah salah satu mahasiswi mereka.
"Kami dari pihak kampus tentu sangat berduka.
Rencananya juga mau jenguk ke rumah duka," ujar Ismail.
Dia mengatakan, korban merupakan mahasiswa Semester II
Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia .
Selama kuliah di Unisla, korban dikenal sebagai anak yang rajin, baik dan
ramah. (syaf/int)