TASLAB NEWS, KISARAN- Setelah hampir tiga bulan menjadi
buronan polisi, Syamsul (38), pelaku pembunuhan terhadap Andri Sabar Halawa berhasil
diringkus unit Jahtanras Polres Asahan bekerjasama dengan personel Polsek Pulo
Raja, Kamis (1/3). Tersangka ditangkap di sekitaran Kebun Sayur, Kecamatan Aek
Kuasan, Kabupaten Asahan.
Tersangka pelaku pembunuhan (tengah) diapit polisi. |
"Namun saat kita melakukan pengembangan mencari barang
bukti yang dipergunakan menghabisi korban, pelaku melawan dan coba kabur. Jadi
terpaksa kita berikan tindakan tegas pada kedua kakinya," ujar Kasat
Reskrim Polres Asahan AKP M Arif Batubara SIK, Jumat (2/3).
Diakui Arif, keberadaan pelaku sebenarnya sudah diketahui
sejak Senin (27/2) lalu. Dimana saat itu, pihaknya mendapat info yang menyebut
pelaku terlihat berkeliaran di sekitaran wilayah Hukum Polsek Percut Sei Tuan.
Namun saat dilakukan penyelidikan di ekitaran wilayah yang
disebut itu, pihaknya tidak menemukan pelaku.
"Kita kelilingi semua. Mulai dari pasar 4, 5, 6, Sientis
Percut Sampai Bagan Percut namun pelaku tidak kita temukan. Semalam baru kita
dapat A1 kalau korban berada di wilayah kita," ujar mantan Kasat Reskrim
Polres Batubara ini.
Info dihimpun, sebelum diringkus, pelaku sempat
berpindah-pindah tempat persembunyian. Mulai dari Medan hingga ke Teluk Kuantan Provinsi Riau.
"Hasil interogasi terhadap pelaku, pembunuhan ini sudah
direncanaknnya. Keterangan ini sesuai sengan keterangan warga saat pelaku
berada di warung tuak, beberapa saat sebelum kejadian. Pelaku mengaku pada
warga akan menghabisi nyawa seseorang," ucap sumber dari kepolisian pada
awak koran ini.
Sekedar mengingatkan, Andri Sabar Halawa tewas usai ditikam
Syamsul, yang tak lain adalah warga sekampungnya, di Dusun VIII Desa Pinang Binaya Desa Teluk Dalam Kecamatan Teluk Dalam
Kabupaten Asahan, Jumat (19/1) lalu.
Pembunuhan tersebut dipicu adanya sisa utang jula-jula
pelaku sebanyak Rp500 ribu, yang ditagih anak korban, Ado Halawa kepada istri
pelaku.
Sesampainya di rumah, usai mendengar pengakuan istrinya,
pelaku emosi dan lantas menuju rumah korban, untuk menemuj Adi Halawa.
Saat bertemu itu, antara pelaku dan Adi Halawa sempat cek
cok mulut dan berakhir dengan pukulan ke kepala Adi Halawa.
Korban yang saat itu baru saja pulang dari pengajian melihat
kejadian itu. Tak mau anaknya jadi bulan-bulanan pelaku, korban lantas masuk ke
dalam rumah.
Naas, baru saja hendak keluar pintu, pelaku langsung menikam
korban, tepat di ulu hati sebanyak satu kali hingga korban tewas di lokasi saat
itu juga.
"Utang jula-julanya dari Rp3,2 juta dibayar cuma Rp2,7
juta. Jadi pas kuminta ke rumahnya, aku jumpa sama istrinya. Mungkin istrinya
salah menyampaikan, makanya dia emosi. Udah lama gak dibayarnya," aku Adi
Halawa (20), anak korban di sela sela pemakaman korban waktu itu.
"Si samsul itu warga pendatang sebenarnya, orang Hessa.
Cuma dia dapat istri orang sini. Kami tidak tau apa kerjanya. Dia kurang
bergaul. Kalau korban memang baik dan ramah," sebut Jimi Carter Sitorus,
Kades Teluk Dalam pada awak koran ini saat itu. (pur/syaf )