TASLAB NEWS, BATUBARA- Seperti layaknya orang main
layang-layang, talinya harus di tarik ulur agar layang-layangnya bisa terbang
tinggi dengan gagahnya. Nampaknya hal itu diterapkan oleh H Randen Mas Harry
Nugroho SE Plt Bupati Batubara yang mencalonkan diri sebagai Bupati Batubara.
Terbukti, setelah melayangkan surat
pengunduran dirinya sebagai kandidat calon Bupati Batubara ke Komisi Pemilihan
Umum (KPU), kali ini Harry menarik kembali pernyataan yang menyebut dirinya
mundur dalam pencalonan sebagai Bupati Batubara. Bakal calon (balon) incumbent
ini pun menyatakan siap maju di pemilihan kepala daerah (pilkada) nanti.
Harry Nugroho |
Hal ini dikatakan Ketua Partai NasDem Batubara Amran Syaf
yang diamini para Ketua Partai pendukung dan tim relawan pasangan Harry Nugroho
dan Muhammad Syafii itu, Minggu (28/1).
“Setelah kami mengadakan pertemuan internal dengan bakal
calon (Balon) Bupati H RM Harry Nugroho yang di hadiri Balon Wakil Bupati Drs H
Muhammad Syafii dan partai pengusung di Medan Club, Minggu (28/1), maka Harry
Nugroho didampingi istri dan anak-anaknya bersedia maju sebagai Calon Bupati
Batubara priode 2018-2013,” ujar Amran.
Diakuinya bahwa Pak Harry memang ada membuat surat pernyataan pengunduran diri pada hari Selasa lalu,
dan sebelumnya dia juga ada menyampaikan surat
yang sama kepada partai pengusung; Nasdem, Hanura, PKS, dan PAN.
“Kami memang sempat bingung, tapi sekarang syukurlah setelah
kita berembuk bersama di Medan Club membicarakan hal terburuk dan yang terbaik,
Pak Harry menyatakan akan kembali maju dan bersedia mencabut surat yang telah
disampaikan beliau ke KPU Batubara,” terang Amran.
Menurut Amran, tidak ada lagi permasalahan. Semua pihak
telah memahami tugas dan tanggung jawabnya untuk memenangkan Paslon Harry
Nugroho dan Muhammad Syafii pada pemilihan bupati nanti nanti.
Sementara, Samsuddin Hamzah (56) tokoh masyarakat Kecamatan
Seisuka Batubara berpendapat tentang maju mundurnya Harry Nugroho disinyalir
merupakan permainan atau strategi politik untuk mencari perhatian masyarakat
atau menaikan rating. Akan tetapi cara ini sangat tidak lazim. Karna ini bisa
dikatakan mempermainkan lembaga KPU.
Faktor lainya Harry Nugroho diduga banyak mendapat tekanan
oleh partai pengusung terhadap anggaran pembiayaan politik.Baik itu pembiayaan
saksi dan lainya.
“Jadi, semua pihakkan telah mengetahui bagaimana sifaf Harry
Nugroho baik itu financial yang dimilikinya, mungkin saja dia tidak sanggup
memenuhi banyaknya permintaan, maka dia memilih mundur dengan alasan keluarga,”
kata Hamzah. (syaf)