Pembunuh Siswi SMA Negeri 11 Medan Ditangkap



TASLAB NEWS, MEDAN, Akhirnya polisi berhasil mengungkap motif pembunuhan Anggi Syahputri Tanjung (17), siswi kelas 2 Sekolah Menengah Atas Negeri 11 MEDAN (SMAN 11), yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya, di Jalan Bustamam/Jalan Satria, Gang Buntu 4, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, masih menyisakan sejumlah tanda tanya besar. Personel Polsek Percut Sei Tuan meringkus 2 pelaku dari dua tempat berbeda di kawasan Pasar 10 Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan. Hasil penyelidikan polisi, pelaku utama bernama Agung Prasetiyo alias Agung (28),

Anggi semasa hidup bersama ibu dan ayahnya. Anggi foto bersama teman-temannya di Pramuka di depan SMA Negeri 11 Medan.
Anggi semasa hidup bersama ibu dan ayahnya. Anggi foto bersama teman-temannya di Pramuka di depan SMA Negeri 11 Medan.

Informasi yang dihimpun Metro24Jam di lokasi kejadian, beberapa barang berharga juga hilang usai peristiwa pembunuhan keji itu. Bahkan, tetangga dan keluarga Anggi menuding, sebelum dibantai, gadis yang dikenal periang itu sempat diperkosa. Sebab, sebelum ditemukan oleh ayahnya yang disapa Ucok Tambel dan ibunya, Anni Kholila, dibantu dengan warga yang mendobrak pintu rumah korban tersebut, Anggi ditemukan hanya mengenakan pakaian dalam.

“Sebelum dibunuh, dia diperkosa lalu diikat dan ditusuk perutnya. Lalu dimasukkan ke dalam bak mandi dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah. Pas udah diangkat, baru dikasih celana ponggol supaya nggak dilihati,” kata Novi, kerabat Anggi yang tinggal tak jauh dari rumah itu.

Keluarga korban berharap, kiranya arwah Anggi dapat diterima disisi Allah SWT dengan tenang dan berharap supaya kasus tersebut cepat terungkap dengan ditangkap pelaku pembunuhan keji itu.

 “Semoga arwah adek Anggi Syahputri Tanjung diterima di sisi Allah dan pembunuhnya cepat ditemukan. Amiin,” tulis Novi juga dalam akun Facebook pribadinya.

Dari keterangan keluarga korban, rencananya jasad siswi alumni Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN-2) Medan yang gemar pramuka itu akan dibawa ke rumah neneknya di Jalan Letda Sujono Tembung dan dikebumikan di perkuburan umum di sana.

“Rencananya siang ini juga jenazahnya dari RS Bhayangkara Medan akan dibawa ke rumah neneknya di Jalan Letda Sujono, Gang Budi. Karena rumah korban yang di Tembung (Jalan Satria) masih digaris polisi dan masih dalam penyelidikan,” sebut, Novi lagi.

Hingga berita ini diterbitkan, tim gabungan dari Polrestabes Medan dan Polsek Percut Sei Tuan, belum bersedia memberi keterangan terkait pelaku dan motif pembunuhan Anggi. Namun, dari keterangan yang diperoleh, sedikitnya ada 3 saksi telah diperiksa polisi terkait pembunuhan itu.

Ketiga saksi itu, yakni, Permina Simanjuntak (60), seorang PNS, rumah No 14, Khariman (33), No rumah No 34 dan Jafar (40) No 18, kesemuanya warga Jalan Satria, Gang Buntu 4, serta Kepala Dusun III, Abdul Hadi (47), warga Jalan M Saman, Desa Bandar Khalipah.

 Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yuda, maupun Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutahaen, yang dihubungi juga belum bersedia memberikan penjelasan lebih lanjut saat dikonfirmasi wartawan melalui ponselnya. Saat ditanya apakah pelakunya sudah ditangkap, AKBP Putu Yuda hanya membalas singkat, “Masih lidik.”


Anggi Syahputri Tanjung (17), ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah dengan kepala dimasukkan ke dalam ember penampung air, Jumat (19/1/2018) sekira pukul 19.00 Wib kemarin.

Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan Anggi Syahputri Tanjung, Sabtu (20/1) malam sekira pukul 20.00 Wib. Personel Polsek Percut Sei Tuan meringkus 2 pelaku dari dua tempat berbeda di kawasan Pasar 10 Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan.


Agung merupakan warga Pasar 10 Tembung, Gang Ikhlas, No 7, Desa Bandar Khalipa, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Polisi berhasil melacak keberadaan pelaku saat hendak menjual notebook hasil jarahannya, di kawasan Pasar 10 Tembung, Gang Amalia. Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yuda di dampingi Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutahaean mengungkapkan, bahwa pembunuhan tragis yang dilakukan pelaku, Agung Prasetiyo bermotif perampokan.

“Jadi motifnya adalah perampokan. Tersangka masuk ke rumah korban (Anggi) untuk mencuri, namun dipergoki oleh korban sehingga terjadi pembunuhan,” kata AKBP Putu Yuda dalam konferensi pers tekait pengungkapan kasus pembunuhan tersebut di halaman Mapolrestabes Medan, Minggu (21/1) pukul 15.00 wib.

Setelah menangkap pelaku utama, malam itu juga polisi langsung meringkus Herianto alias Anto (30) dari kediamannya di Pasar 10 Tembung, Gang Sidodadi, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan. Anto ditangkap berdasarkan pengakuan Agung, karena turut serta membantu dalam penjualan barang hasil curian.

 “Jadi, usai membunuh korban, pelaku mengambil uang Rp4 juta, handphone merk Samsung J2 milik korban, perhiasan, notebook merk Accer serta 2 buah BPKB kreta dari rumah korban. Dan barang curian itu yang menjualkan si tersangka, Anto,” jelasnya.

Dengan ditangkapnya kedua tersangka kasus tersebut, sambung Kasat Reskrim, maka terungkap sudah kasus pembunuhan Anggi Syahputri (17), murid kelas 2 SMA Negeri 11 Medan, yang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam ember kamar mandi rumahnya di Jalan Bustamam/Jalan Satria, Gang Buntu, Dusun 11, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan.  (syaf/int)


Subscribe to receive free email updates: