TASLAB NEWS, ASAHAN- Masyarakat
mengkristisi iklan layanan masyarakat yang dikeluarkan oleh Dinas
Pengendalian Penduduk, Keluarga Bencana, Perlindungan Perempuan dan Anak
(PPKB-PPA) Kabupaten Asahan di jalan besar Desa Sei Kamah Kecamatan Sei
Dadap.
Pantauan wartawan, Selasa (30/1) pada iklan tersebut dituliskan kata bernada himbauan “Banyak Anak Banyak Masalah”, yang mendapat sambutan beragam dari masyarakat sekitar dan dianggap redaksional bahasanya kurang etis.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asahan saat dikonfirmasi menyayangkan iklan layanan masyarakat tersebut. Menurutnya lebih elok, himbauan kepada masyarakat itu cukup mengajak masyarakat memiliki dua anak saja, sebagaimana program dari pemerintah.
"Kata-kata imbauan yang bermaksud mengajak orang ber-KB itu kurang hikmah," kata Salman saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon seluler.
Menurut Salman, bawa banyak atau sedikitnya memiliki anak belum tentu menambah masalah. Ia mencontohkan, bahwa dirinya memiliki saudara sebanyak 9 orang. Kendati demikian, kedua orang tuanya mengaku bahagia dan tidak merasa bermasalah dengan kesepuluh anaknya.
"Keluarga kami bahagia. Tidak ada masalah. Pak Bupati (Taufan Gama Simatupang) juga punya anak lima. Apa bermasalah? Jadi, itu sifatnya relatif. Sesuatu yang relatif tidak bisa di justifikasi menjadi sebuah kebenaran," kata Salman.
Karena itu, Salman mengimbau kepada para pemangku kepentingan agar mengeluarkan iklan layanan masyarakat dengan kata kata yang baik, sehingga tidak melukai perasaan orang lain. Sementara itu, pihak PPKB-PPA belum dapat di konfirmasi terkait imbauan itu.
Terpisah, Kabid Pelayanan KB PPKB-PPA Kabupaten Asahan Sri menyatakan tidak mengetahui tentang iklannlayan tersebut. "Enggak tau saya, siapa yang pasang. Coba tanya bagian advokasi," katanya singkat.
Namun, informasi yang dihimpun wartawan sekitar pukul 15:20 WIB iklan layanan masyarakat tersebut sudah diturunkan oleh pihak yang berkepentingan.
“Sudah gak ada lagi bang iklannya. Tadi lewat situ spanduknya sudah di copot,” kata salah seorang warga setempat yang menghubungi wartawan. (Per/syaf)
Baleho Banyak Anak Banyak Masalah di Asahan diperotes warga |
Pantauan wartawan, Selasa (30/1) pada iklan tersebut dituliskan kata bernada himbauan “Banyak Anak Banyak Masalah”, yang mendapat sambutan beragam dari masyarakat sekitar dan dianggap redaksional bahasanya kurang etis.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asahan saat dikonfirmasi menyayangkan iklan layanan masyarakat tersebut. Menurutnya lebih elok, himbauan kepada masyarakat itu cukup mengajak masyarakat memiliki dua anak saja, sebagaimana program dari pemerintah.
"Kata-kata imbauan yang bermaksud mengajak orang ber-KB itu kurang hikmah," kata Salman saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon seluler.
Menurut Salman, bawa banyak atau sedikitnya memiliki anak belum tentu menambah masalah. Ia mencontohkan, bahwa dirinya memiliki saudara sebanyak 9 orang. Kendati demikian, kedua orang tuanya mengaku bahagia dan tidak merasa bermasalah dengan kesepuluh anaknya.
"Keluarga kami bahagia. Tidak ada masalah. Pak Bupati (Taufan Gama Simatupang) juga punya anak lima. Apa bermasalah? Jadi, itu sifatnya relatif. Sesuatu yang relatif tidak bisa di justifikasi menjadi sebuah kebenaran," kata Salman.
Karena itu, Salman mengimbau kepada para pemangku kepentingan agar mengeluarkan iklan layanan masyarakat dengan kata kata yang baik, sehingga tidak melukai perasaan orang lain. Sementara itu, pihak PPKB-PPA belum dapat di konfirmasi terkait imbauan itu.
Terpisah, Kabid Pelayanan KB PPKB-PPA Kabupaten Asahan Sri menyatakan tidak mengetahui tentang iklannlayan tersebut. "Enggak tau saya, siapa yang pasang. Coba tanya bagian advokasi," katanya singkat.
Namun, informasi yang dihimpun wartawan sekitar pukul 15:20 WIB iklan layanan masyarakat tersebut sudah diturunkan oleh pihak yang berkepentingan.
“Sudah gak ada lagi bang iklannya. Tadi lewat situ spanduknya sudah di copot,” kata salah seorang warga setempat yang menghubungi wartawan. (Per/syaf)